1) Mengungkit-ungkit kebaikannya (pahala) yg lalu Menyebabkan dia rasa selesa... walhal dosa masih mengunung dan belum taubat nasuha lagi, dan kemungkinan akan mengulangi perkara (dosa) yg sama.... Di samping itu juga, ada org yang memandang rendah terhadap dosa itu sendiri... ada yang dengan megahnya berkata... tak apa masuk neraka dulu, bukannya lama, nanti habis kena siksa, masuk syurga balik sebab kita orang Islam Ingatlah ... Allah telah menempelak golongan tersebut melalui firmannya Dan mereka berkata: "Kami tidak sekali-kali akan disentuh oleh api Neraka kecuali beberapa hari yang tertentu". Katakanlah (wahai Muhammad): "Adakah kamu sudah mendapat janji dari Allah supaya (dengan itu) Allah tidak akan menyalahi janjiNya, atau hanya kamu mengatakan atas nama Allah sesuatu yang tidak kamu mengetahuinya?"Al-Baqarah : 80
Menyebabkan dia rasa dah bayak pahala, tak perlu buat lagi amal yg lain... sedangkan tanpa dia sedar, dia telah mengungkit-ungkit kebaikannya dan riak yang menyebabkan perbuatan baiknya terbatal (tidak mendapat sebarang pahala)
3) Membandingkan diri dgn orang yg lebih tinggi kedudukannya dlm perkara dunia
Menyebabkan dia akan terus mengejar dunia dan lalai urusan akhirat biasanya sibuk mengejar harta/pangkat/glamour dan berusaha mendapatkannya tanpa menghiraukan dosa pahala.
4) Membandingkan diri dgn orang yg lebih rendah kedudukannya dlm perkara akhirat
Menyebabkan dirinya merasa selamat, dah banyak pahala jika dibandingkan org lain yg hanya sikit sahaja amal, hanya solat 2 kali setahun, sedangkan dia ada solat tarawikh dan puasa Ramadhan
4 Perkara Menyebabkan Manusia Binasa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Renungan
Dari Abu Hurayrah r.a., katanya: Bersabda Rasulullah Saw.: “Berfirman Allah Yang Maha Agung: Aku berada dalam sangkaan hamba-Ku tentang Aku, dan Aku bersama-nya ketika ia menyebut Aku. Bila ia menyebut Aku dalam dirinya, Aku menyebut dia dalam Diri-Ku. Bila ia menyebut Aku dalam khalayak, Aku menyebut dia dalam khalayak yang lebih baik dari itu. Bila ia mendekat kepada-Ku satu jengkal, Aku mendekat kepadanya satu hasta. Bila ia mendekat kepada-Ku satu hasta, Aku mendekat kepadanya satu depa. Bila ia datang kepada-Ku berjalan kaki, Aku datang kepadanya berlari-lari.(Riwayat Bukhari, Muslim, Ibn Majah, At-Tirmidzi, Ibn Hanbal)
0 comments:
Post a Comment